Rabu, 02 Desember 2009

TUDUHAN PAKAR HAM TERHADAP ISLAM

Jelas sekali bahwa Islam menjamin hak persamaan dengan hak kebebasan,namun masih sering dikritik oleh pakar HAM tertentu dengan menuduh bahwa dalam hal tertentu Islam mempertahankan diskriminasi seperti berbedanya perlakuan yg diterima oleh golongan dzimmi(non muslim yg tinggal di wilayah pemerintahan Islam) dibandingkan dengan golongan Islam sendiri.

HAM internasional dan Demokrasi,diakui atau tidak adalah aturan yg memusuhi Islam.Karena pada dasarnya,semua aturan yg di buat oleh manusia,bila tidak merujuk kepada aturan Allah SWT pasti akan bertindak sebagai tandingan aturan Allah.Maka begitu lahir aturan demokrasi,aturan HAM,atau bahkan aturan apa saja yg tidak merujuk kepada aturan Allah,pasti akan melawan aturan Allah.Ujung-ujungnya,aturan Allah yg dianggap tidak adil,diskriminasi,tidak bisa membumi dan aneka ocehan lain yg menunjukkan keingkaran atau bahasa Islamnya kekafiran.

Karena dunia ini isinya kebanyakan adalah manusia-manusia yg ingkar terhadap aturan Allah,maka kekuatan mayoritas isi dunia itu bisa pula mempengaruhi orang Islam.Hingga sebagian orang Islam sendiri mengamini serangan dunia kafir terhadap kaum muslimin.Dunia kafir itu menyerang Muslimin secara fisik,dari penjajahan sampai penyerbuan dan pembantaian massal terhadap muslimin.Contohnya di Afghanistan,penduduk muslim itu dibomi oleh Amerika tanpa ada bukti kesalahan apa-apa.Juga rakyat Palestina negeri muslim dibantai dan diserang Israel Laknatullah yg di bantu Amerika,sedang tanahnya dicaplok Israel.

Serangan dari segi pikiran dan ajaran,diciptakanlah pemojokan terhadap Islam.Umatnya dianggap ekstrimis bahkan teroris,sedang agamanya (Islam)dianggap diskriminatif dan tidak adil.Padahal,dunia kafir yg melontarkan istilah bahwa kaum muslimin itu teroris,justru merekalah yg tidak punya rasa kemanusiaan terhadap sesama manusia,membantai semaunya,menjajah semaunya,dan menipu semaunya.Sedang mulut mereka yg melontarkan bahwa Islam itu diskriminatif,merasa kulitnya putih lebih berharga ketimbang kulit hitam atau berwarna.Mereka ketularan kesombongan Yahudi Bani Israel yg mengaku sebagai bangsa pilihan Allah,kalau benar sebagai bangsa pilihan Allah,maka mintalah mati bila klaim itu benar.Ternyata mereka tidak berani minta mati karena adanya dosa-dosa yg mereka perbuat dan telah mengingkari aturan Allah.(Bisa dilihat di Al-Qur'an surat Al-Jumu'ah).

Dalam ayat lain,Al Qur'an menggambarkan sikap orang model itu dengan kata-kata yg cukup tajam dan jelas:

"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yg beriman,padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri sedang mereka tidak sadar.Dalam hati mereka ada penyakit,lalu ditambah Allah penyakitnya,dan bagi mereka siksa yg pedih disebabkan mereka berdusta.Dan bila dikatakan kepada merek:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi",mereka menjawab:"Sesungguhnya kami orang-orang yg mengadakan perbaikan".Ingatlah sesungguhnya mereka itulai orang-orang yg membuat kerusakan,tetapi mereka tidak sadar.Apabila dikatakan kepada mereka:"Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman",mereka menjawab:"Akankah kami beriman sebagaimana orang-orang yg bodoh itu telah beriman?".Ingatlah,sesungguhnya merekalah orang-orang yg bodoh,tetapi mereka tidak tahu."
(Al-Baqarah:9-13)


Bagaimana mungkin orang-orang model itu akan menegakkan apa yg mereka sebut hak-hak asasi manusia secara adil.Sedang aturannya itu sendiri sudah bertentangan dengan Allah.Jadi paling tinggi hanya bisa membentuk manusia pendusta lagi ingkar model mereka.Untuk apa?Jawabnya,paling kurang adalah berhadapan dengan Islam...

DEKLARASI HAM BERTENTANGAN DENGAN ISLAM

Dalam buku Al-Qur'an & Hak hak Asasi Manusia,terbitan PT Dana Bhakti Prima Yasa,Yogyakarta,1996,ada terdapat beberapa contoh-contoh perbedaan HAM dan Islam.

1.Dalam Islam,seorang muslim dilarang berpindah agama dan orang-orang yg berbuat demikian hukumnya murtad sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an yg artinya:
". . . .Barangsiapa yg murtad di antara kamu dari agamanya,lalu dia mati dalam kekafiran maka mereka itulah yg sia-sia amalannya di dunia dan akherat,dan mereka itulah penghuni neraka,mereka kekal di dalamnya."
(Al-Baqarah:217)

Aturan dari Allah SWT itu ditabrak oleh UDHR(Universal Declaration of Human Rights/Pernyataan Semesta Hak-hak Asasi Manusia) yg memperbolehkan murtad,sesuai dgn pasal 18 yg berbunyi,
"Setiap orang berhak untuk bebas berpikir,bertobat dan beragama;hak ini meliputi kebebasan berganti agama atau kepercayaan,dan kebebasan untuk menyatakan agama atau kepercayaannya dalam bentuk beribadah dan menepatinya baik sendiri maupun dilakukan bersama-sama dgn orang lain,baik di tempat umum maupun tersindiri."

2.Masalah yg sering diperdebatkan pula di dalam buku tersebut,Islam tidak memperbolehkan perkawinan antaragama,berlandaskan Al-Qur'an yg artinya:
"Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik,sebelum mereka beriman.Sesungguhnya wanita budak yg mukmin lebih baik dari wanita musyrik,walaupun dia menarik hatimu.Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik(dengan wanita-wanita mukmin)sebelum mereka beriman.Sesungguhnya budak mukmin lebih baik dar orang musyrik walaupun dia menarik hatimu.Mereka mengajak ke neraka,sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dgn izin-Nya.Dan Allah menerangkan ayat-ayatNya(perintah-perintahNya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran."
(Al Baqarah:221)

Aturan Allah SWT tersebut juga dilawan UDHR yg memperbolehkan kawin antaragama seperti tercantum dalam pasal 16 yg berbunyi:
"Laki-Laki dan wanita yg telah dewasa,tanpa pembatasan atas dasar ras,kebangsaan dan agama mempunyai hak untuk menikah dan mendirikan rumah tangga.Mereka mempunyai hak yg sama dalam pernikahan,selama pernikahan masih berlangsung dan waktu perceraian."

Ketentuan syariat mengenai perkawinan ini seperti yg dikemukakan tadi oleh sebagian pakar hak-hak asasi manusia dinilai sebagai pembatatsan terhadap hak kebebasan karena
dianggap membatasi kebebasan seseorang memilih jodohnya.Memang,secara sepintas lalu kalau tidak memikirkan lebih dalam hikmah apa kiranya yg dikandung oleh ketentuan syari'at itu,kita mudah berkesimpulan demikian.Tetapi kalau direnungkan dalam-dalam,tepatlah ketentuan Islam itu,karena tidak dapat disangkal bahwa dalam satu keluarga yg terdapat dua agama sulitlah diperoleh ketenangan jiwa.Belum lagi memperhitung dibebaninya pikiran kepada anak-anaknya apakah mereka memilih agama ayahnya atau memilih agama ibunya.

Tak dapat disangkal bahwa dengan kondisi dua agama didalam satu rumah tangga,denga sendirinya akan mudah timbul percekcokan di dalam dalam keluarga manakala salah satu pihak memaksa pihak lain atau memaksakan anak-anaknya mengikuti agama yg dianut ibunya atau ayahnya.Lebih-lebih didalam Islam ditegaskan:
"Tidak ada paksaan dalam memasuki agama Islam."
(Al-Baqarah:256).
"Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku."
(Al-Kafirun:6).

Jelaslah dikatakan tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam.Jadi yg bersangkutan diberi kebebasan untuk tidak mengawini seseorang kalau ia tidak memeluh agama Islam,sehingga berarti kebebasan tetap dimilikinya,apakah ia memilih agama Islam utk dapat mengawin seseorang yg beragama Islam.
(Al Qur'an &Hak-hak asasi Manusia,hlm.182)

Selasa, 01 Desember 2009

KENYATAAN SISTEM POLITIK ISLAM dan SISTEM DEMOKRASI DI DUNIA

Sistem politik Islam memang beda jauh dengan sistem demokrasi.Secara sekilas tampaknya sistem politik Islam itu hanya teori,padahal sebenarnya telah ada dan dilaksanakan sejak zaman awal Islam,bahkan sampai kini oleh sebagian negeri-negeri Islam.Sayangnya umat Islam di dunia ini banyak yg tidak mau memakai sistem politik Islam.Sebagian mereka karena memang tdk paham,dan sebagian lainnya hanya karena pengaruh dgn sistem non Islam,atau dari benak hati mereka memang benci terhadap Islam,walau mengaku dirinya Muslim.
Akibatnya,pemerintahan dijalankan dgn sistem non Islam alias kafir.Maka umat Islam-sebagian rakyat-kerepotan dalam menjalankan Islam,dan sering mendapatkan PR dari penyelenggara kepemimpinan yg memakai sistem non Islam.Dan ketika umat Islam jadi lemah dari berbagai seginya,maka faktor utama yaitu disingkirkannya sistem kepemimpinan Islam itu tdk pernah disebut-sebut sebagai biang keladi atau penyebab utama,karena banyak orang Islam sendiri yg ragu-ragu bahkan menokak sistem politik Islam itu.Ironis memang.

Sebaliknya,ada sebagian kelompok Islam yg memfokuskan seluruh upayanya dan pemikirinnya kpd satu fokus,yaitu seakan-akan kepemimpinan Islam itu tujuan utama dan pertama.Sehingga hal-hal pokok dan mendasar dalam Islam yaitu aqidah malah terabaikan.Akibatnya merdka dijadikan sasaran kecurigaan oleh penguasa,masih pula tentang pembinaan aqidah pun agak keteteran/terlantar.Tetapi anehnya,dalam kondisi seperti,kemudian mereka yg tujuan pokoknya mewujudkan kepemimpina Islam itu tiba-tiba ada yg berbalik bermesraan dgn penguasa dan bergabung dalam sistem non Islam,dgn alasan "ini memang sudah keniscayaan".Umat Islam yg jadi pengikutnya pun kehilangan dua perkara besar,aqidah mereka terabaikan,sedang sistem politik Islam yg semulah mereka idamkan terwujudnya pun kandas karena berbaliknya tokoh-tokoh mereka menjadi bermesraan dgn penguasa yg pakai sistem non Islam.

Sesuai dgn kenyataan bahwa sistem politik Islam itu belum tentu bisa dilaksanakan oleh umat Islam di sebagian belahan bumi,maka Allah SWT yg Maha Pengasih dan Penyayang memutlakkan terwujudnya sistem politik Islam itu pada setiap wilayah ataupun setiap masa.Umat Islam hanya dituntut sebatas kemampuannya,dan hanya dimutlakan agar jangan sampai mati kecuali dalam keadaan Muslim.

Aturan yg sesuai dgn kemampuan manusiawi itu tampaknya kadang disia-siakan oleh sebagian umat Islam pula,hingga kemutlakan agar jgn sampai mati kecuali dalam keadaan muslim itu pun masih dilanggar.Sehingga ketika ajalnya sampai,si orang yg mengaku beragama Islam itu dalam keadaan ngotot menolak diterapkannya syari'at Islam di negerinya.Maka ketika jasadnya terbujur sebagai mayat yg akan menghadapi pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir di dalam kubur,tercatatlah ia sebagai penolak diterapkannya syari'at Islam di bumi Allah.Itulah yg perlu dipikir benar-benar oleh orang yg sampai kini bersikap seperti itu,kata Husein Umar.(Wabil khusus para anggota MPR/DPR,di samping terutama pejabat eksekutif,yg justru sumpahnya saja bersumpah DEMI ALLAH tetapi sumpah utk mempertahankan aturan THAGHUT,bukan aturan Allah.Ini sangat aneh bin ajaib.Mestinya mereka bersumpah:
"DEMI THAGHUT YG KAMI CINTAI",biar sekalipun jelas perkaranya.Karena sumpahnya demi Allah,tetapi untuk mempertahankan aturan thaghut,lantas bagaimana nanti cara mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah SWT???
Dan juga orang-orang yg bergabung sambil mendukung sistem non Islam dgn dalih "kami ingin berjuang dari dalam" yg kebenarannya secara teori maupun pelaksanaan masih sangat perlu diuji.

Alhasil,hanya disuruh oleh Allah SWT untuk jgn sampai mati dalam keadaan muslim saja ternyata masih enggan,dan masih pula memprovokasi massa untuk enggan pula.Inilah ujian bagi umat Islam

DEMOKRASI MEMBERI HAK MURTAD ASAL BUKAN MURTAD DARI DEMOKRASI

Berbeda dgn UU Syari'at Islam,kedaulatan mutlak adalah hak milik Allah semata,tidak ada yg mampu mempertentangkan kekuasan-Nya,semua makhluk dan segala urusan adalah milik-Nya,bagi-Nya segala bentuk kekuasaan,milik-Nya segalau undang-undang,tdk ada kedaulatan kecuali kedaulatan Allah Yang Mahasuci,di tangan-Nya segala kebaikan,Dia Kuasa atas segala sesuatu.

Beriman kpd sekularisme,demokrasi dan pemikiran-pemikiran kafir modern lainnya adalah suatu sikap yg bertentangan dgn iman kpd Allah.

Demokrasi yg tak sesuai dgn Islam itu masih disertai pula lahirnya undang-undang jahiliyah (modern) mengenai kebebasan hak individu yg diakui oleh demokrasi.Hak-hak dan kebebasan itu meliputi:
1.Kebebasan beraqidah(hak murtad).
2.Kebebasan moral,yg lebih populer dgn kebebasan individu.
3.Kebebasan berbicara dan berpendapat.
4.Kebebasan mencari dan memberi nafkah.
5.Kebebasan memperoleh dan memberi pengajaran.
6.Kebebasan bertempat tinggal.
7.Kebebasan berpindah atau berganti-ganti tempat.

Kebebasan pertama,kebebasan beraqida,artinya kebebasan murtad (keluar dari Islam).Dalam Sistem demokrasi,setiap individu mendapat kebebasan berganti-ganti agama dan aqidbh sesuai kemauannya.Tidak seorang pun berhak menghalangi.Tetapi pada saat yg sama seorang individu tidak dibenarkan menurut "murtad"(keluar) dari hukum demokrasi.

Bila demikian kenyataannya,logiskah bagi para pakar demokrasi muslim mengakui dan membenarkan pola pemurtadan seperti ini?

Sementara pandangan Islam tentang kebebasan beraqidah atau kebebasan memilih agama dan menganut paham ideologi cukup jelas dan gamblang,ketetapan hukum syari'at berangkat dari dasar petunjuk Rasul Muhammad SAW:
"Barangsiapa berganti agama(murtad dari Islam),maka bunuhlah dia."(HR.Bukhari-Muslim).

Maka kesimpulannya,segala bentuk upaya untuk melepaskan diri dari ikatan hukum-hukum Islam dan sikap jiwa tdk menyukainya,bahkan berusahan menghindar dari ketetapan dan persyaratan hukum Islam,tafsirannya tdk ada lain adalah kufur kpd Allah.

Kini sinyal semakin terang bahwa teori demokrasi tdk akan bertemu dgn aqidah Islam dan tdk pantas diterapkan di bumi negeri kita.

DEMOKRASI,SISTEM PEMERINTAHAN JAHILIYYAH KAFIR

Demokrasi atau democracy/democratie adalah sistem masyarakat yg menekankan nilai pribadi dan kehormatan individu manusia,berdiri di atas asas kerjasama anggota kelompok dalam mengatur urusannya.Istilah demokrasi ini kadang menjadi istilah demokrasi politik,yaitu apabilah manusia memerintah diri mereka atas dasar kebebasan dan persamaan,tidak membedakan antara pribadi-pribadi dari segi asal usul atau bangsa atau agama ataupun bahasa.

Sumber lain menjelaskan,demokrasi(Yunani:demokratia;demos=rakyat;kratien=memerintah,kratia=pemerintahan),pemerintahan dgn pengawasan rakyat,dalam arti kata agak lebih sebagai keseluruhan daripada sebagai kelas,golongan atau perseorangan.Dalam negara-negara kota(city-states) Yunani,demokrasi hanya bagi warga negara saja(sebagai lawan orang asing & budak belian).Pada masa Republik Romawi,lahirlah perwakilan rakyat.Pada abad pertengah timbu angan-angan tentang adanya perjanjian di Inggris antara yg diperintah dan yg memerintah.Demokrasi modern digerakkan oleh revolusi Kaum Puritan di Inggris,serta revolusi-revolusi Amerika dan Prancis.John Locke,Jean Jacques Rousseau dan Thomas Jefferson adalah ahli-ahli teori demokrasi yg berpengaruh.Demokrasi timbul dgn adanya tuntutan persamaan,pertama-tama dalam bidang politik dan hukum,kemudian juga dalam bidang sosial ekonomi.Negara demokrasi modern dengan khas telah menumpahkan kepercayaannya pada suatu sistem partai-partai politik yg bersaingan(pemilihan).

Secara etimologis,demokrasi mempunyai akar bahasa asing Yunani,berarti Hukum rakyat.Artinya,bahwa rakyatlah yg berhak mengatur dirinya sendiri.

Suatu aturan disebut demokrasi bila memenuhi dua prinsip dasar utama:
1.Kekuasaan ada di tangan rakyat.
2.Hak-hak dan kebebasan setiap individu bangsa dilindungi undang-undang demokrasi.

Apa yang dimaksuda dengan "kekuasaan di tangan rakyat?".Bagi seorang muslim yg mau menyadari,undang-undang demokrasi seperti yg ditegaskan dalam ungkapan di atas jelas merupakan wujud undang-undang JAHILIYAH KAFIR.(Syaikh Muhammad Aman bin Ali Al-Jamie)

Di dalam undang-undang demokrasi ada tiga macam kekuasaan bangsa:
1.Kekuatan legislatif.
2.Kekuasaan Yudikatif.
3.Kekuasaan eksekutif.

Kedaulatan di tangan rakyat,artinya rakyatlah yg berhak atas segala bentuk kekuasaan,mereka membuat undang-undang sendiri yg sesuai dgn selera mereka dan mereka pula yg berhak merenovasi atau mencabut kembali undang-undang yg mereka anggap tdk sesuai.

Bila suatu bangsa telah menciptakan undang-undang sendiri,lalu yg memegang kekuasaan peradilan adalah mereka,dan yg menyelenggarakan keputusan Hakim Demokrat adalah mereka pula.Maka apalagi yg tesisa bagi Allah Penguasa alam raya yg mencipta hamba dan mengutus kpd para rasul?Dan Dia(Allah) pula yg menurunkan Kitab Undang-Undang secara detil,adil,lepas dari unsur kezhaliman dan tidak ada kekurangan apa pun.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
B.DARI MANA SISTEM DEMOKRASI ITU MUNCUL?
==============

Ideologi demokrasi merupakan produk hasil pemikiran panjang,muncul dikalangan penganut Kristen Barat yg berpaling dari syari'at hukum Allah.Bahkan mereka melakukan pembelotan dari perubahan-perubahan pada kitab-kitab Allah yg diturunkan dari langit,sehingga Allah mengangkat penguasa atas mereka dari raja-raja yg zhalim.Akhirnya mereka hidup dirundung siksa dengan dalih pasrah kpd Tuhan agar mereka bisa berbuat semua mereka.

Setelah masa perubahan dan penyalahgunaan arti kitab-kitab yg diturunkan Allah dari langit,bangsa-bangsa Barat hidup dalam tekanan kezhaliman para raja yg seenaknya merampas harta dan menindas diri mereka.Kesengsaraan mereka diperburuk lagi dgn kekejaman gereja yg menghinakan mereka,pikiran mereka dikuasai dan dikelabui dgn membingkai kegiatan-kegiatan ritual untuk menuhankan selain Allah.

Bila ada yang mati di antara mereka,gereja memberi bekal tiket surga,demikianlah mereka hidup dalam sengsara.

Sekali lagi,bahwa bangsa-bangsa Barat penganut Kristen ingin melepaskan diri dari sengsara kezhaliman para raja mereja dengan menyelenggarakan bermacam-macam pertemuan dan konfersi berulang kali sehingga lahir teori "Kedaulatan Rakyat".
==============
C.DEMOKRASI MENGINGKARI ATURAN TUHAN
==============
Kedaulatan rakyat adalah teori yg berangkat dari sebuah ilustrasi ingkar/kekafiran(ilhad),karena teori ini memandang manusia itu diciptakan,disepelekan lalu dibiarkan tanpa memiliki aturan hidup,tidak dijelaskan mana yg baik dan mana yg buruk,antara yg bermanfaat dan yg membawa sengsara,seakan-akan mereka dibiarkan chaos tanpa aturan dan tanpa pemimpin.

Dari rahim kondisi demikianlah ideologi demokrasi lahir kemudian didelarasikan bahwa rakyatlah yg berkuasa,bukan lagi raja.

Inilah potret murni ideologi (demokrasi) yg kafir ini,yg telah diantisipasi oleh Allah sejak abad lalu dalam firman-Nya:
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (utk menyerukan),'sembahlah Allah (saja)dan jauhilah thaghut.'"(An-Nahl:36)

Sabtu, 26 September 2009

Tujuh Jenis Tanah Dalam Penciptaan Manusia di Al-Qur'an

Di kitab Al Qur'an ada menyebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian:

1) Q.S Ar Rahman ayat 14;
"Dia menjadikan manusia dari tanah keras seperti tembikar (tanah yg dibakar).Yang dimaksudkan dgn kata "shal-shal" di ayat ini ialah tanah kering atau "setengah kerin",yakni "zat pembakar"(Oksigen)".

2) Di ayat itu disebutkan juga kata "fakhkhar",yang maksudnya ialah "zat arang" (Carbonium).

3) Q.S Al Hijr ayat 28:
"Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kpd Malaikat:
"Sesungguhnya Aku (Allah) hendak membuat seorang manusia (Adam) daripada tanah kering dan lumpur hitam yg berbentuk (berupa)".
Di ayat ini tersebut juga "shal-shal",sedangkan kata "hamaa-in" di ayat tersebut ialah "Zat lemas" (Nitrogenium).

4)Q.S As Sajadah ayat 7:
"Dan (Allah) membuat manusia berasal daripada "tanah".Yang dimaksud dengan kata "thin"(tanah) di ayat ini ialah "Atom zat air"(Hidrogenium).

5) Q.S Ash Shaffat ayat 11:
"Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia daripada "Tanah liat),yg dimaksud dgn kata "lazib"(tanah liat) di ayat ini ialah "zat besi ferum".

6) Q.S Ali Imran ayat 59;
"Dia (Allah) menjadikan Adam daripada "tanah" kemudian Allah berfirman kepadanya "Jadilah engkau,lalu berbentuk manusia".
Yang dimaksud dengan kat "turab(tanah)" di ayat ini ialah:"Unsur-unsur zat asli" yg terdapat di dalam tanah,yang dinamai "zat-zat anorganis".

7) Q.S Al Hijr ayat 29;
"Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya),lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya (ruh dari padaku)".


Ketujuh ayat Al Qur'an di atas menunjukkan tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia,lalu ditiupkan kepadanya sehingga manusia bernyawa(bertubuh jasmani dan rohani).Sebagaimana disebutkan pada ayat yg keenam tentang kata "Turab" (tanah) ialah zat-zat asli yg terdapat di dalam tanah yg dinamai "Zat anorganis".Zat anorganis itu baru terjadi setelah melalui proses pernyawaan antara "fachchar" yakni: carbonium,(zat arang),dengan "shal-shal" yakni oksigenium,(zat pembakar) dan "hamaa-in" ialah "Nitrogenium (zat lemas) dan "thin" yakni hidrogenium (zat air).

Jelasnya adalah persenyawaan antara:
1.Fachchar (Carbonium = zat arang) dalam QS Ar Rahman:14.

2.Shalshal (Oksigenium = zat pembakar)juga dalam QS Ar Rahman : 14.

3.Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dalam QS Al Hijr : 28.

4.Thin (Hidrogenium = zat air) dalam QS As Sajadah : 7.

Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferum),Yodium,Kalium,Silicium dan Mangaan,yang disebut "laazib" (zat-zat anorganis) dalam QS As Shaffat : 11.Dalam proses persenyawaan tersebut,lalu terbentuklah zat yg dinamai "Protein".Inilah yang disebut "Turab" (zat-zat anorganis) dalam QS Ali Imran:59.Salah satu diantara zat-zat anorganis yang terpandang penting ialah "zat kalium",yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh,teristimewa didalam otot-otot.Zat kalium itu dipandang terpenting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati,yakni dalam pembentukan badan halus.Dengan berlangsungnya "Proteinsasi",menjelmakan "proses pergantian" yang disebut "Substitusi".Setelah selesai mengalami substitusi,lalu menggempurlah electron-electron sinar cosmic yang mewujudkan sebab pembentukan (Formasi),dinamai juga "sebab wujud" (Causa Formatis).

Adapun sinaq Cosmis itu ialah suatu sinar mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah.Maka dengan mudah sinar Cosmis dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah),yang terdiri dari badan,kepala,tangan,mata,telinga,hidung,dan seterusnya.


Jadi inti dari ayat-ayat Al-Qur'an di atas bukan menyatakan bahwa ayat-ayat Al Qur'an tersebut berselisih antara satu ayat dengan ayat yang lain dalam hal kejadian manusia (Adam) karena unsur-unsur tanah yang berbeda dalam suatu ayat dengan ayat yang lain,melainkan Allah ingin menunjukkan kepada manusia dan agar mereka mempelajari proses kejadian tubuh manusia/Adam(visible),hingga pada badan halusnya (invisible),sampai berwujud manusia.

Sampai disinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukan tubuh kasar (jasmaniah,jasmani manusia/Adam).Sedangkan tentang rohani (abstract wetenshap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula,yang sangat erat hubungannya dengan ilmu "Metafisika" . . . . .

Wallahu'alam . . . .


{dikutip dari buku "Masalah Ketuhanan Yesus,karya:KH Bahaudin Mudhary}

Jumat, 28 Agustus 2009

KEESAAN TUHAN YANG HAKIKI

ALKITAB (BIBEL) MENGAJARKAN TUHAN YANG ESA

Kitab-kitab perjanjian lama mengatakan bahwa Tuhan dari dahulu kala adalah Esa,tidak ada Tuhan yang lain daripada-Nya.Dalam kitab Yesaya tersebut sbb:

“Ingatlah segala perkara yang dahulu daripada awal zaman;bahwa Aku ini Allah;tiada lagi Allah yang lain atau sesuatu yang setara dengan Aku”.(Yesaya 46 :9)

“Demikian inilah firman Tuhan orang israel dan penebusannya,yaitu Tuhan seru sekalian alam : Aku ini yang pertama dan aku ini yang terkemudian,kecuali Aku,tiadalah ilah adanya.”(Yesaya 45 : 6)

”Supaya daripada masyrik sampai kepda magrib diketahui orang,bahwa kecuali aku tiada ilah lain lagi,bahwa Akulah Tuhan dan tiadalah lain”.(Yesaya 45 : 6)

Seterusnya Nabi Musa telah nmengajarkan dengan tegas bahwa Tuhan adalah Esa dan selain bTuhan yang Esa tiada Tuhan lagi.Dalam kitab Taurat tersebut sbg berikut:

“Dengarlah olehmu hai Bani Israil ! Sesungguhnya Hua,Allah kita,Hua itu Esa adanya”.(Ulangan 6 : 4)

“Maka sekarang ketahuilah olehmu dan perhatikanlah baik-baik bahwa Tuhan itulah Allah,baik dilangit yang di atas,baik di bumi yang di bawah,dan kecuali Ia tiadalah yang lain”.(Ulangan 4 : 39)

“Maka kepadamulah ia ditunjuk,supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah dan kecuali Tuhan Yang Esa tiadalah yang lain lagi:.(Ulangan 4 : 35)

Seterusnya Nabi Isa atau Yesus mengajarkan juga dengan tegas bahwa Tuhan itu adalah Esa.Dalam Perjanjian Baru :

“Maka jawab Yesus kepadanya : “Hukum yang terutama inilah : “Dengarlah olehmu Hai Israil,adapun Allah Tuhan kita,Ialah Tuhan Yang Esa”.(Markus 12 : 29)

“Inilah Hidup yang kekal,yang supaya mereka itu mengenal Engaku,Allah Yang Esa dan benar dan Yesus Kristus yang telah Engau suruhkan itu”.(Yahya 17:3)

Ayat-ayat injil tersebut di atas menyatakan dengan tegas bahwa Yesus mengajarkan Tuhan adalah Esa.Oleh sebab itu semua pengikutnya yang benar-benar setia mempercayai bahwa Tuhan itu adalah Esa.

KEESAAN TUHAN MENURUT AGAMA KRISTEN

Adapun menurut ajaran agama Kristen,Tuha itu ada tiga oknum.Dalam bubku-buku agama Kristen kata “oknum” itu diterjemahkan dengan “pengata diri”, ”cara berada”, “dan “peribadi”. Yaitu : Allah Bapa,Anak Allah dan Ruh Kudus.

Dalam buku Pengajaran Sang Kristus untuk umat Katolik (Katekismus),jawab pertanyaan 10 dan 20,tersebut sebagai berikut:

“Tiga Pengataan-diri itu masing-masing Allah dengan sesungguhnya : Bapa itu Allha,Putera itu Allah dan Roh Suci itu Allah.Tiga pengataan diri ilahi itu satu Allah,sebab Mereka bertiga mempunya satu ke-Allah-an dengan seutuhnya”.

Dr.D.Bakker dalam bukunya Penghibur sejati halaman 49 menulis sebagai berikut:

“Maka dari Allah itu terdiri dari tiga boknum,yaitu Allah Bapa,Anak Allah dan Roh Kudus,dan ketiganya itu menjadi Allah yang tunggal.Zat Allah itu tidak dapat dibagi atas tiga bagian,melainkan senantiasa Satu adanya.Demikianj juga tiga oknum Allah itu tiada terceraikan dari zat Allah;Allah Bapa, itu Allah sejati.Anak Allah itupun Allah sejati dan roh kudus juga Allah sejati.Allah itu sempurna juga.Anak Allah itu sempurna dan Roh Kudus itu pun sempurna.Allah Bapa menjadi Bapa dari kekal sampai kekal (abadul abdina),demikian juga Anak Allah dan Roh Kudus itu tunggal”.

Seterusnya katanya : “Walaupun demikian ketiga oknum itu dibeda-bedakan didalam kitab suci.Allah Bapa itu bikan Anak Allah dan bukan Roh Kudus.Allah Bapa disebut Bapa,karena memperanakkan Anaknya,dari kekal sampai kekal.Oleh sebab itu Tuhan Yesus disebut Anak Allah menurut zat ilahit-Nya.Lihatlah Yahya 5:18.Demikian pula Allah Bapa disebut Bapa,karena segala sesuatu keluar cdarioada Dia.Allah Bapa mengadakan keselamatan bagi orang yang berdosa dengan jalan menyuruh Anaknya.Anak Allah disebut Anak,karena diperankkan oleh Bapa Allah,dari kekal sampai kekal(lihat Mazmur 2:7).

Seterusnya katanya : “Roh Kudus disebut Roh karena keluar dari Allah Bapa dan Anak Allah dari kekal sampai kekal(lihat Yahya 15:26).

Dari keterangan di atas diketahui bhwa menurut ajaran agam Kristen Tuhan itu mempunyai tiga oknum,yaitu:Allah Bapa,Anak Allah,dan Roh Kudus.Allah Bapa itu bukan Anak Allah dan bukan Roh Kudus.Demikian juga Anak Allah itu bukan Allah Bapa dan bukan Roh Kudus.Allah Bapa itu Allah yang sejati dan senpurna.Anak Allah itu Anak Allah sejati dan semourna.Dan Roh Kudus itu Allah yang sejati dan sempurna.

Ketiga-tiga oknum itu mempunyai zat yang tunggal.Allah yang demikian disebut Allah Trinitas,dalam bahasa Inggris disebut Trinty dan dalam bahasa Indonesia disebut Tritunggal yaitu tiga dalam satu.

Mengenai zat Allah seperti yang tersebut,Dr.D.Bakker menyebut dalam bukunya Penghibur Sejati halaman 48 : “Adapun zat Allah itu suatu rahasia adanya.Tida seorangpun yang dapat mengerti rahasia Allah”.

RIWAYAT TIMBULNYA ALLAH TRITUNGGAL

Dr.G.C van Niftrik – Ds. B.J Boland menulis dalam bukunya Dogmatika Masa kini halaman 418 : ”Di dalam Al-Kitab tidak ditemukan suatu istilah yang dapat diterjemahkan dengan kata “Tritunggal” ataupun suatu ayat yang mengandung dogma tersebut “.Nabi Isa atau Yesus tidak pernah sekali jua menyatakan bahwa Tuhan adalah Esa dengan mempunyai tiga oknum.Akan tetapi menurut Injil,seperti yang telah disalinkan di atas,Nabi Isa mengajarkan : “Inilah hidup yang kekal ,yaitu supaya mereka itu mengenal Engkau,Allah Yang Esa dan Bena,dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan”.(Yahya 17 : 3).

Kepercayaan tentang Tuhan Tritunggal adalah ajaran agama-agama kafir yang sudah lama berkembang dimana-mana terutama disekitar Laut Tengah,tempat Paulus pada mulanya mengembangkan agama Kristen kepada orang – orang kafir.Osiris adalah Tuhan Bapa Mesir,ia adalah oknum Tritunggal.Isis adalah salah satu oknum tritunggal Mesir Kuno.Syiwa adalah oknum ketiga tritunggal Hindu.Odin adalah satu oknum trtunggal menurut kepercayaan Skandinivia.

Demikianlah Nabi Isa mengajarkan agama yang dibawanya kepada Bani Istail.Dan mengajarkan kepada mereka bahwa Tuhan adalah Esa,sedang ia sendiri adalah pesuruh Allah.Ajaran itu mendapat rintangan dari musuh –musuh kebenaran.Orang – orang yang mengaku menjadi pengikutnya dimusuhi dan dianiaya.

Menurut buku Hikayat Gereja 1 HALAMN 94-100,orang orangf yang mengaku menjadi pengikut Nabi Isa itu telah dianiaya,diburu,dan dibunuh oleh orang-orang kafir dan kaisar-kaisar yang berkuasa berabad-abad lamanya.Mereka dimusuhi selama 250 tahun,yaitu mulai abad yang pertama hingga abad yang ketiga.

Barulah pada permulaa abad yang keempat mereka mendapat kebeasan menyiarkan dan mengamalkan agamanya dengan berterang-terang setelah Kaisar Constantain (280-337M) memberikan kebebasan itu.Dalam zaman penindasan yang demikian lama berkembanglah berbagai ajaran sesat yang disebut orang atas nama agama yang diajarkan Nabi Isa.

Setelah zaman kebasan itu datang,nampaklah timbul pertikaian dalam kalangan kaum kristen mengenai berbagai masalah agama dengan berterang-terang pula.Di antaranya pertikaian yang paling hebat mengenai ke-Esaan Tuhan dan masalah hubungan Anak Allah atau Yesus dengan Allah Bapa.Arius(253-336)mengajarkan bahwa Allah bitu Esa,yaitu Allah Bapa.Dan Anak Allah,yaitu Yesus,adalah makhluk yang dijadikan tuhan.

Menurut keterangan Dr.H.Bekhof dalam sejarah Gereja 1 halaman 58, Arius mengajarkan bahwa Anak Allah itu makhluk Tuhan yang tertinggi derajatnya.Ia tidak kadim,tetapi dijadikan da dalam zaman seperti manusia yang lain – lain.

Ia datang di bumi ini sebagai Pengajar dan Teladan bagi segala makhlukdan dengan rela hati ia bertaat kepada Allah.Oleh sebab itu ia dimuliakan Yuhan.Sedang lawannya Athanasius (293-373M) mengajarkan bahwa Anak Allah adalah sewujud dengan Allah Bapa.Dengan ndemikian Anak Allah itu adalah Tuhan juga.

Pertikaian itu merembet kemana-mana dan masing-masing mempunyai banyak pengikutnya sehingga menggoncang jemaat Kristen dan masyarakat.Maka untuk mementramkan keadaan dalam negeri,kaisar Constantin mengadakan suatu cosilium (musyrawarah besar ) yang dihadiri ratusan Uskup.Consilium itu diadakan pada tahun 325 di Nicea (Asia kecil) dekat Konstantinopel.Musyawarah itu dipimpin langsung oleh Kaisar Costantin yang masih kafir dan belum beragama Kristen.Menurut hikayat Gerja 1 halaman 4, kaisar tersebut baru dipermandikan pada tahun 337 setelah dekat ajalnya.

Dalam consilium Nicea itu telah diperbincangkan berbagai masalah, diantaranya masalah yang tersebut diatas.Pertikaian itu demikian hebat,sehingga kiasar yang belum beragama Kristen itu memerlukan mencampuri penyelesaiannya sejauh mungkin.

Akhirnya,menurut Dr.H.Bekhof dalam sejarah Gereja 1 halamn 59, kaisar dengan penasehatnya menemukakan suatu rumusan komromi tentang anak Allah atau Yesus dengan Allah Bpa yang rumusan itu berbunyi bahwa Anak atau Yesus “homosius” dengan Bapa.Istilah itu sebenarnya berarti “sewujud” atau “sama-keadaan”. (Homus = sama, usia = hakekat , wujud zat).

Akan tetapi kausar menyatakan ketiga itu bahwa maksud Anak “Homosius” dengan Bapaialah Anak “berhubungan rapat” dengan Bapa. Kaisar berbua demikian supaya segala golongan dapat menafsirkan “homosius” itu menurut pendapatnya nasing-masing.Dengan demikian ketentraman dan persatuan dalam gereja dan negara terjamin.

Pendapat Kaisar yang bersifa kompromi itu telah dapat diterima oleh kebanyakan peserta consilium.Dengan demikian Arius dan pengikut-pengikutnya dianggap telah dikalahkan dan dianggap sesat.

Keputusan consilium Nicea itu lau dipaksakan kepada segenap penduduk dengan segenap kekerasan.Dalam Hikayat Gereja 1 halaman 39-40 diterangkan sebagai berikut :

“ Uskup Athanasius dibantu oleh kaisar yang mengaminkan keputusan consilium itu,yang mengeluarkan tita,dan menyuruh membakang jauhh akan membuang Arius ke tempat yang jauh,dan menyuruh membakar sekalian karangan Arius.Dan barang siapa yang tida setuju dengan putusan Nieca haruslah ldidenda ataupun dibuang”.

Dengan keputusan consilium Nieca itu,ppertikaian tentang hubungan Anak Allah dengan Allah Bapa belum dapat diselesaikan.Walaupun kaisar dan pengikut-pengikut Athanasisus telah melakukan penindasan terhadap goglongan Arius,tetapi pertikaian berjalan terus.Dalam pada itu kaisar Konstantin akhirnya berbalik lagi dan mengaku dengan nyata-nyata bahwa ia setuju dengan pihak Arius.Uskup Eusibius yang menjadi uskup istana kaisar Constain sependapat pula dengan Arius.

Dari thun 340,yaitu setelah kaisar Constantin mati,berulang-ulang lagi diadakan Synode (Musywarah) tentang pokok mslah itu.Dan telah berulang-ulang pula golongan Arius mendapat kemenangan sebagaimana golongan Athanasius berulang-ulang mendapat kemenangan.Hikayat Gereja 1 halaman 41 menerangkan : “Pergantian kemenangan itu adalah bergantung kepada persetujuan dalam hati kaisar.Apabila kaisar setuju dengan pihak Arius,pihak itulah mengatas selama hati baginda mempekenankan kobok(sekelompok orang;puak;partai) itu.Jika kaisar memihak kepada Athanasius,pengiringnyalah yang bertampik sorak untuk seketika sepanjang kaisar menyetejui pihak itu.”

Sehingga pendapat yang mengakui Yesus sebagai Tuhan yang termasuk dalam keputusan Nicea telah pernah dikejikan dan diejek oleh orang banyak dalam kalangan kum Kristen pada abad yang keempat.Dalam Hikayat Gereja 1 halaman 49 tersebut sebagai berikut :

“Kaisar dengan kebanyakan orang Kristen menurut pengjran Arius.Sekalian orang yang berpihak kepada pengajaran Nice terlampau dikejikan dan diejekan oleh orang banyak”.

Dr.H.Berkhof menulis dalam bukunya Sejarah Gereja 1 halaman 60 bahwa pertikaian Theologia yang hbat dan lama ini baru dapat ditamatkan sesudah TheodosiusBesar,yang anti pendapat Arius naik menjadi kaisar pada tahun 379.Pada tahun 381 diadakan suatu konsilioikumenis yang kedua di Konstantinopel.Dalam konsili ini diputuskan bahwa “Anak homousius dengan Bapa” Tetapi dengan arti yang lebih bagus,yaitu “Anak sewujud denan Bapa”,sesuai dengan pendapat Athanasius.

Dengan keputusan consilium Nieca,kemudian dipertegas dengan keputusan consilium Konstantinopel.Anak Allah atau Yesus menjadi oknum Tuhan yang kedua.Keputusan dipaksakan oleh Kaisar Theodosius kepada segenap penduduk kerajaannya.Hikayat gereja 1 halaman 81 menyebutkan : “Sekalian penduduk kerajaan harus mengaku pengakuan Nieca”.

Seterusnya konsili Konstantinopel itu memutuskan lagi bahwa Roh Kudus sewujud juga dengan Allah Bapa,sesuai dengan pendapat Athanasius.Dengan keputusan Nicea & Konstantinopel tersebut ditetapkan bahwa Tuhan mempunyai tiga oknum,yaitu Allah Bapa,Anak Bapa,dan Roh Kudus,dan ketiga-tiganya sewujud Dr.G.C Van Niftrik-Ds B.J Boland menulis dalam bukanya Dogmatika Masa Kini halaman 418 : “Pertanyaan yang pertama dan yang menentukan ialah :Siapakah Yesus Kristus itu?Untuk menjwab pertanyaan itu ,dan menentang berbagai ajaran di sekitar pertanyaan itu,maka akhirnya Gereja Kristen terpaksa merumuskan dogma tentang “Allah Tritunggal”.Dengan keterangan ini nyatalah bahwa ajaran Allah Tritunggal itu adalah rumusan Gereja belaka.

Keputusan tersebut sterusnya dipaksakan oleh kaisar-kaisar dan pemuka-pemuka agama kepda segenap penduduk dengan segenap kekerasan.Lawan-lawannya ditindas,kitab-kitabnya dibakar dan dimasukkan dalam daftar buku-buku dilarang membacanya.Dengan demikian ajaran Tritunggal bekembang dalam kalangan kaum Kristen hingga kini sebagai hasil keputusan musyawarah yang diambil dengan suara terbanyak.Disamping itu dicarikanlah ayat-ayat Al-Kitab yang dapat memperkuat keputusan tersebut.

Demikianlah pendapat Arius dan pengikut-pengikutnya dapat ditindas setelah melalui waktu yang panjang.Apabila pihak Athanasius menuduh bahwa bahwa pendapat Athanasiuslah yang sebenar-benarnya sesat dan bidah.

TRITUNGGAL TIDAK MASUK AKAL

Akhirnya keputusan consilium Nieca-Konstantinopel itu mengakibatkan suatu kesulitan.Karena keputusan itu tidak dapat dibenarkan akal.

Seperti yang telah diterangkan,keputusan itu menyatakan bahwa Tuhan mempunyai tiga oknum yaitu Allah Bapa,Anak Allah,dan Roh Kudus.Dan ketiga-tiga oknum itu sehakikat dan satu zat.Seterusnya menurut ajaran agama Kristen,perkataan “Anak Allah” disini berarti “anak hakiki”,yaitu anak yang sebenar-benarnya,bukan anak dengan arti kiasan.

Dr.J.Verkuyl menulis dalam bukunya “samakah semua agama ?”.halaman 53 : “Bahwa Tuhan Yesus memakai “Anak Allah” itu bukan dalam arti kiasan,tetapi dalam arti sebenarnya”.Seterusnya katanya : “Bahwa ia adalah Anak Allah yang sesungguhnya dan bukan anak Allah dalam arti kiasan,atau hanya digelar demikian saja”.

Oleh karena perkataan “anak” Allah disini digunakan dalam arti anak sebenarnya,maka perkataan “Bapa” disini harus digunakan pula dalam arti bapa sebenarnya.Dengan demikian terjadilah suatu hal yang mustahil.Karena anak yang sebenarnya dari sesuatu,mustahil akan mempunyai “satu zat” dengan bapa yang sebenarnya dari sesuatu itu juga.Sebab pada ketika zat yang satu itu disebut “anak”,tidak dapat pada ketika itu juga zat yang itu disebut “bapa” bagi anak tersebut.Demikian juga sebaliknya.Yaitu pada ketika zat yang satu itu disebut “bapa”,tidak dapat pada ketika itu juga ia disebut sebagai “anak” dari bapa itu.Maka pada ketika zat yang satu disebut bapa,dimanakah anak ? ? ? ? ?

Oleh karena itu agama Kristen mengatakan zat Tuhan hanya “satu”,maka nyata disini telah menghadapi suatu hal yang mustahil.Dan jika disebut zat Bapa lain daripada zat anak,maka nyata pula bahwa Tuhan itu tidak Esa lagi tetapi menjadi dua.

Demikian juga ajaran agama Kristen yang mengatakan Tuhan mempunyai tiga oknum yang berbeda satu dengan yang lain akan mengakibatkan pengakuan bahwa Tuhan mempunyai tiga zat.Sebab jika Tuhan dikatakan mempunyai satu zat,maka pada ketika itu terjadilah zat Bapa adalah zat Anak,kemudian zat anak dan Bapa adalah zat Roh Kudus.Sewaktu zat yang satu itu disebut Bapa,dimanakah zat Anak?Dan sewaktu zat yang saat itu anak,dimanakah Bapa dan Roh Kudus?Sebab pada ketika zat yang satu itu disebut Anak,mustahillah pada ketika itu juga disebut Bapa pula bagi dirinya.Demikian juga sebaliknya.Dan sewaktu ia disebut Bapa atau anak,mustahillah disebut Roh Kudus.Oleh sebab itu haruslah di sana terdapat tiga wujud Tuhan atau tiga zat Tuhan.

Sebab yang membedakan oknum yang pertama dengan oknum yang kedua ialah “ke-anak-an” dan ”ke-bapa-an”.Sedang Anak bukan Bapa dan Bapa bukan Anak.Dengan demkian,nyatalah bahwa Tuhan itu tidak Esa lagi,tetapi telah menjadi tiga.Oleh karena itulah tiap-tiap orang yang mempergunakan akalnya akan memnanggap bahwa agama Kristen sebenar-benarnya tidak termasuk dalam golongan agama yang meng-Esakan Tuhan,selama ia mengajarkan bahwa Tuhan itu mempunyai tiga oknum yang telah terangkan diatas.Dengan demikian nyatalah bahwa ajaran itu bertentangan dengan ajaran semua nabi-nabi yang telah mengajarkan bahwa Tuhan itu adalah sebenar-benarnya Esa.

Seterusnya ajaran Allah Tritunggal itu akan Nampak lagi tidak masuk akal dari keterangan yang sebagai berikut:

Seperti telah diterangkan,menurut ajaran agama Kristen,ketiga-tiga oknum Tuhan itu terbeda satu dengan lain.Oknum yang pertama terbeda dengan “ke-Bapa-an”.Oknum yang kedua terbeda dengan ke-anak-an yang menjadi manusia.Dan oknum ketiga terbeda satu ”keluarnya dari Allah Bapa dan dari Anak Allah”.Perbedaan itu merupakan perbedaan yang hakiki,yaitu Bapa bukan Anak dan anak bukan Roh Kudus.

Apabila sesuatu menjadi perbedaan dan keistimewaan pada suatu oknum,maka perbedaan dan keistimewaan itu harus ada pada zatnya.Misalnya,satu oknum mempunyai perbedaan dan keistimewaan menjadi anak,maka zatnya harus turut menjadi anak.Artinya zat itu adalah zat anak.Karena oknum tersebut tidak dapat terpisah daripada zatnya sendiri.Apabila perbedaan dan keistimewaan itu pada zatnya,maka ia harus ada pula pada zat Allah,karena zat keduanya hanya satu.Dengan demikian zat Allah adalah zat Anak.Oleh karena sesuatu tadi menjadi perbedaan dan keistimewaan pada satu oknum,maka ia tidak mungkin ada pada oknum lain.Menurut missal tadi , keistimewaan menjadi anak tidak mungkin ada pada oknum Bapa.Apabila ia tidak ada pada oknum Bapa,maka ia tidak ada pada zatnya,maka ia tidak ada pada zat Allah.Karena zat Bapa dengan zat Allah satu.Dengan demikian terjadilah pada saat yang satu,ada sifat keistimewaan tersebut pada zat Allah dan tidak ada sifat keistimewaan itu pada zat Allah.

Misalnya,anak menjadi manusia.Apabila anak menjadi manusia maka zat Allah harus menjadi manusia karena zat mereka satu.Seterusnya disebut pula bahwa Bapa tidak menjadi manusia.Dengan demekian berarti pula bahwa zat Allah tidak menjadi manusia.Maka pada saat itu zat Allah akan disebut menjadi manusia dan zat Allah tidak menjdi manusia.Ini adalah dua yang yang bertentangan dan mustahil akan dapat terjadi.

Misalnya yang lain,Yesus sebagai Anak Allah disalibkan.Dengan drmikian berarti bahwa zat Anak Allah turut disalibkan.Apabila zat Anak Allah turut disalibkan,maka zat Allah Bapa turut disalibkan,karena zat mereka satu.Akan tetapi orang Kristenn mengatakan Allah Bpa tidak disalibkan,mereka hanya mengatakan Anak Allah yang disalibkan.Dr.G.C Van Niftrik-Ds B.J Boland menulis dalam bukunya Dogmatika Masa Kinihalaman 153 sebagai berikut :

“Allah Bapa dan Allah Anak sungguh Esa; toh tidak kita katakan bahwa yang disalibkan ialah Allah Bapa,tetapi yang disalibkan itulah Yesus Kristus Anak Allah.Kepda rahasia tentang “ke-Esa-an”serta “pembedaan” antara Yesus Kristus dengan Allah Bapa hanya dapat kita menunjuk saja tanpa memecahkan nisbah itu smapai massuk akal”.

Apabila zat Anak Allah dan zat Allah Bapa Esa,maka tidak akan mungkin disebut bahwa hanya Anka Allah yang disalibkan,tidak Allah Bap.Karena apabila Anak Allah yang disalibkan maka dengan sendirinya zatnya turut disalibkan ia tidak akan dapat berpisah dengan zatnya sendiri,Apabila zat Anak Allah tersalib,maka pastilah Allah Bapa turut tersalib,karena zat Allah dan zat Allah Bapa dan zat Anak Allah yang tersalib adalah satu.Memisahkan kedua oknum itu dengan menyebut hanya Anak Allah yang tersalib tidak turut disalibkan.Ini adalah dua yang bertentangan dan mustahil akan terjadi.

Misal yang lain: Yesus sebagai Anak Allah menurut ajaran agama Kristen telah mati diatas kayu salib.Apabila Anak Allah telah mati maka dengan sendirinya zat Anak Allah turut mati.Sebab Anak Allah tidak dapat terpisah dari zatnya sendiri.Apabila Anak Allah bdengan zatnya,maka Allah Bpa harus tirut mati dan Allah Roh Kudus harus turut mati,karena zat mereka satu.Maka dengan kematian Yesus sebagai Anak Allah diatas kayu salib seperti diajarkan agama Kristen,berari bahwa Tuhan pencipta alam telah mati,baik sebagai anak Allah maupun sebagai Allah Bapa ataupun Roh Kudus.Memisah-misahkan antara ketiganya ,dengan hanya menyebut hanya Anak Allah yang mati,tidak Allah Bapa ataupun Roh Kudus,adalah suatu hal yang mustahil dan tidak masuk akal.Karena berartilah pada ketika itu zat Tuhan telah mati dan disebut oula tidak mati dalam satu saat yang sama.Ini adalah dua yang bertentangan dan mustahil akan dapat terjadi.

Seterusnya ajaran Allah Tritunggal itu tidak masuk akal,akan dapat diketahui lagi dari keterangan yang berikut:

Seperti telah diterangkan bahwa menurut ajaran agama Kristen Allah Bapa adalah kadim,artinya tidak berpermulaan adanya.Demikian juga Anak Allah dan Roh Kudus kadim keduanya.Allah Bapa terbeda daripada Roh Kudus dari semenjak Kadim.

Dr.G.C van Niftrik-Ds.B.J.Boland menulis dalam bukunya Dogmatika Masa Kini halaman 151 : “Allah bukannya menjadi Bapa oleh kelahiran Yesus di Bethlehem,dua ribu tahun yang lalu,melainkan sedari kekal Ia adalah Bapa”.Seterusnya katanya lagi : “Yesus Kristus bukanlah menjadi “Anak Allah” pada saat kelahirannya di Bethlehem melainkan sedari kekal Ia adalah “Anak Allah”.

Mengenai hal ini harus diketahui bahwa akal manusia dapat membenarkan.Bapa yang sebenarnya harus lebih dahulu daripada anak sebenarnya.Akal manusia tidak dapat membenarkan Anak lebih dahulu daripada Bapa atau anak bersama-sama ada dengan Bapa.

Apabila Allah Bapa telah terbeda daropda Anak Allah dari kadim,maka Anak Allah itu tidak diebut “diperanakkan” oleh Allah Bapa.Karena Allah Bapa dan Anak Allah pada ketika itu sama-sama kadim,sama sama tida berpermulaan dan tidak ada yang lebih dahulu dan yang lebih terkemudian wujudnya.Apabila ia disebut diperanakkan,maka yang demikian menunjukkan bahwa ia terkemudian daripada Bapa,karena anak yang sebenarnyaharus terkemudian daripada bapanya yang sebenarnya.Oleh karena itu,ajaran agama Kristen yang menyatakan bahwa Anak dengan Bapa sama-sama kadim,sama-sama tidak berpermulaan dan tida berdahulu dan berkemudian tidak masuk akal dan adalah suatu kejadian yang mustahil.

Seterusnya ajaran agama Kristen yang mengatakan Roh Kudus keluar dari Sang Bapa dan San Anak (lihat bunyi Pengakuan Nicea-Konstantinopel dalam buku Dogmatika Masa Kini halaman 433),adalah juga ajaran yang tidak masuk Akal.Apabila Bapa telah terbeda dari kadim.Dengan demikian Roh Kudus telah terbeda daru kadim,maka ketiga-tiganya telah ada diluar dari kadim.Dengan demikian Roh Kudus tidak dapat disebut telah keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak,karena Ia memang telah ada diluar dari kadim seperti Sang Bpa dan Sang Anak telah diluar.

Demikian sebagian penjelasan yang menyatakan bahwa tritunggal itu tidak masuk Akal.

Dr.R.Soedarmo menulis dalam bukunya Ikhtisar Dogmatika halaman 100 : “Kita tentu insaf bahwa Trinitas memang tidak bisa dimengerti”.

Dr.J.H Bavinck menulis mengenai Tritunggal dalam bukunya “Jalan Buat Sampai Kepada Tuhan Allah” halaman 17 : “Apakah kita bisa mengerti itu semua? Sekali-kali tidak,kita tidak ingin dimengerti”.

Demikian pengakuan yang berterus-terang dari dua penulis Kristen yang terkemuka menyatakan bahwa ajaran Allah Tritunggal itu “memang tidak dapat dimengerti”.

PERUMPAMAAN ALLAH TRITUNGGAL

Penulis-penulis Kristen yang terkemuka telah mencoba menunjukkan bebagai perumpamaan untuk dapat memahami Allah Tritunggal seperti yang diajarkan dalam agama Kristen.

1).Dr.J.Verkuyl menulis dalam bukunya “Aku Percaya” halaman 43 sebagai berikut :

“Perumpamaan yang sering digunakan ialah : ruangan. Agustinus telah mengemukakan perumpamaan ini.Perumpamaan ini sering terdapat karangan – karangan Prof.Bavick.

Ruamgan sekeliling kita,mempunyai tiga vukuran : tinggi,panjangn,lebar.Dimana juga,baik dalam kamar,dalam peti,maupun dalam alam,ruangan itu selalu berada sebagai tritunggal ukuran panjang,lebar dan tinggi.

Apabila dihilangkan tingginya atau lebarnya,tak ada ruangan lagi.Ketiga-tiganya : panjang,lebar dan tinggi,selalu bersatu dan saling berhubungan dan bersama mereka mewujudkan sebuah ruangan.Ruangan selalu berada sebagi tritunggal.

Bantahan : Perumpamaan yang dikemukakan Dr.J.Verkuyl tersebut tidak benar dan tidak seuai dengan ajaran Allah Tritunggal menurut agama Kristen.Dalam ajaran agama Kristen,Tuhan adalah tunggal dengan mempunyai tiga oknum,yaitu Allah Bapa,Anak Allah,dan Roh Kudus.Allah Bapa itu menurut ajaran agama Kristen adalah Tuhan dan Ia bukan Anak Allah dan bukan Roh Kudus.Anak Allah itu adalah Tuhan dan Ia bukan Allah Bapa dan bukan Roh Kudus.Dan Roh Kudus itu bukan Allah Bapa dan bukan Anak Allah.Jadi tiap-tiap satu daripadanya bukan dua oknum yang berikutnya.Sesudah masing-masing disebut Tuhan dan masing-masing diakui bukan dua oknum yang berikutnya,lau disebut pula Tuhan itu tunggal.

Pada perumpamaan yang tersebut diatas,ruangan hanya sebuah.Adapun “tinggi” tidak disebut ruangan.”Panjang” tidak disebut ruangan. Dengan demikian ternyata bahwa pada perumpamaan itu terdapat ke-tiga-satuan seperti pada Allah Tritunggal menurut ajaran agama Kristen.Sebab panjang,tinggi,dan lebar,masing – masing oknum yang tiga itu disebut Tuhan dan masing-masing oknum terbeda dari yang lain.Perumpamaan dapat sesuai jika tinggi disebut ruangan,panjanbg disebut ruangan dan lebar juga disebut ruangan,kemudian ternyata bahwa ruangan itu adalah satu.Seadng yang eterjadi tidak demikian.Maka nyatalah perumpamaan itu tidak benar.

2) E.St Harahap menulis dalam bukunya Hikayat Gereja 1 halaman 38 sebagai berikut :

“Sebagai segitiga : Adalah tiga garisnya,akan tetapi satulah segitiga itu”.

Bantahan : Perumpamaan itu tiadak benar.Sebuah segitiga memang mempunyai tiga garis,tetapi masing-masing garis yang tigav itu tidak disebut sebagai segitiga.Berbeda denan Allah Tritunggal menurut agama Kristen.Masing-masing oknum itu disebut Tuhan.

3). Lt.Col .W.H.Truton D.S.O. menulis dalam bukunya Truth of Christianity (terjemahan bahasa Arab halaman 1330 : Seperti matahari yang tersusun daripada cahaya,warna dan panas.Masing – masing yang tiga itu mempunyai keistimewaan yang ada pada matahari dan berbeda yang satu daripada yang lain,tetapi semuanya bersatu menjadikan cahaya yang satu:.

Bantahan : Perumpamaan itu tidak benar,karena matahari pada perumpamaaan itub hanya satu.Cahaya bukan matahari,warna bukan matahari dan panas bukan matahari.Demikian juga cahaya hanya satu.Warna bukan cahaya dan panas bukan cahaya.Maka tidak terdapat disini ke-tiga-satuan seperti pda Allah Tritunggal menurut ajaran agama Kristen.

4) Dr.J.H.Bavinck dalam bukunya “Jalan buat sampai kepada Tuhan Allah “ halaman 17 menyebut seperti “manusia” .Manusia itu mempunyai badan dan jiwa.Katanya : Apakah itu berarti dua macam manusia?Tidak demekian.Sebab dalam diri manusia itu badan dan jiwa sudah lebur menjadi satu.Orang adalah dua dalam satu,yaitu dari badan dan jiwa”.

Bantahan : Perumpamaan ini untuk dua dalam satu,tidak untuk tiga dalam satu.Daripada itu,perumpamaan tersebut tidak benar juga.Karena “badan” saja bukan manusia dan “jiwa” saja bukan manusia.Tetapi badan itu adalah badan manusia dan jiwa itu adalah jiwa manusia.Badan belaka tidak disebut manusia dan jiwa belaka tidak disebut manusia.

Maka nyata perumpamaan ini amat berbeda dengan masalah Allah Tritunggal menurut ajaran agama Kristen.Agama Kristen menyebut bAllah Bapa Tuhan Yang sempurna juga.Dan ketiga-tiga oknum itu masing-masing terbeda daripada dua yang berikutnya.Sesudah itu disebut pula Tuhan Esa.Sedang pada perumpamaan tadi,manusia itu hanya satu.Adapun “badan”nya bukan manusia,tetapi “badan manusia” atau “sebagian” dari satu manusia.Demikian juga “jiwa”nya bukan manusia ,tetapi “jiwa manusia” atau ‘sebagian” dari satu manusia.

5) Tersebut dalam buku “Tanya – jawab tentang injil” halaman 20 sebagai berikut :

“Gambaran yang lebih baik adalah : Bung Ahmad,seorang pemimpin suatu organisasi,ia juga adalah anggota suatu gereja.Tetapi ia tentu adalah juga suami dari nyonya Ahmad.Pada suatu waktu kita melihat dia sedang memimpin rapat,pda waktu lain kita akan menjumpai dia sedang duduk di rumahnya atau sedang berbakti di gereja.

Ini bukan berarti bahwa Bung Ahmad itu tiga orang.Ia pemimpin,suami dan anggota gereja,namun ia hanya seorang saja”.

Bantahan : Perumpamaan yang dikemukakan itu tidak benar.Sebab diri Bung Ahmad hanya satu orang.Adapun ia menjadi pemimpin,menjadi suami dan menjadi anggota gereja,maka yang tersebut itu adalah jabatan atau pekerjaan yang dilakukannya.Jabatan pemimpin itu bukan menjadi oknum Bung Ahmad,menjadi suami itu bukan menjadi oknum Bung Ahmad dan menjadi anggota gereja itu atau pekerjaan seseorang akan dikemukakan unutk menunjukan keitga-satuan,maka jadilah Tuhan itu tidak tiga dalam satu,tetapi menjadi jumlah yang amat banyak dalam satu,karena pekerjaan Tuhan amat banyak.Oleh karena itu orang Kristen mempercayai Yesus itu sebagai Nabi,sebagai imam dan sebagai Raja,maka berdasarkan perumpaan diatas oknum Tuhan akan di tambah tiga oknum lagi. Dr.R.Soedarmo menulis dalam bukunya Ikhtisar Dogmatika halaman 158 : “Kalu Tuhan Yesus berpidato,maka Ia adalah Nabi,tatkala Ia disalib,ia adalah Imam,dan takala Ia bangkit,Ia adalah Raja”.

Menurut ajaran agama Kristen,Anak Allah itu bukan pekerjaan atau jabatan Tuhan tetapi Ia Tuhan.Demikian juga Roh Kudus bukan pekerjaan atau jabatan Tuhan tetapi Ia Tuhan juga.Dengan demikian dapat diketahui bahwa perumpamaan tersebut diatas tdak benar.

6) Tersebut dalam buku “Tanya Jawab Tentang Injil” halamn 19 sebagai berikut :

“Menurut pendapat beberapa orang,Tritunggal itu dapat ditunjukkan dengan suatu penjumlahan : 1+1+1=1.Sebab penjumlahan ini salah,maka berdasarkan itu mereka dapat percaya Bapa,Anak,dan Roh Kudus itu adalah satu Allah.Tetapi yang lebih tepat dipakai untuk perhitungan itu ialah jika angka 1 itu diganti dengan tanda x yang bearti tidak terhingga(besar sekali sehingga tak bisa terhitung),Jadi harus ditulis sebagai berikut : x+x+x=x dan penjumlahannya itu benar.Tetapi sebenarnya kita tidak dapat membuktikan sesuatu tuntang Allah dengan perhitungan apa pun”.

Bantahan : Cara penghitungan sepert yang ditunjukan diatas untuk memebenarkan Allah Tritunggal adalah tidak benar.Sebab “suatu yang tida terhingga”ditambah dengan “sesuatu yang tidak terhingga”,bukan menjadi “satu yang terhingga”.Akan tetapi apakah persesuaiannya perhitungan yang dikemukakan itu dengan masalah Allah Tritunggal menurut ajaran Agam Kristen?.Sebutan “suatu yang tak terhingga tiga kali dengan tidak menentukan apa yang tidak terhingga itu memang adalah sama.Akan tetapi dalam masalah Allah Tritunggal menurut ajaran agama Kristen satu yang pertama bebda dengan satu yang kedua dan yang ketiga,yaitu Bapa,Anak dan ROh Kudus.Maka tiga yang berbeda jika dijumlahkan harus menjadi tiga,tidak mungkin menjadi satu.Maka nyatalah perhitungan yang dikemukakan itu btida benar.

Maslah sperti diatas juga dijumpai pada tulisan seorang Kristen dalam sebuah harian Mimbar Umum dalam ruangan Mimbar Kristen.Penulis tersebut mengatakan bahwa penjumlahannya bukan 1+1+1=3 tetapi 1x1x1=1.

Perhtungan diatas nampaknya hanya dibuat-buat sekedar untuk turut menulis dengan tidak memahami lebih mendalam apa yang ditulisnya.Sebab menurut agama Kristen Allah Bapa adalah Tuhan dan Ia bukan Anak Allah dan Roh Kudus.Maka Allah Bapa itu adalah satu Tuhan .Anak Allah adalah Tuhan dan Ia bukan Allah Bapa dan Roh Kudus.Maka Anak Allah itu adalah satu Tuhan.Dan Roh Kudus adalah Tuhan dan Ia bukan Allah Bpa dan Anak Allah.Maka Roh Kudus itu adalah satu Tuhan.

Jadi penjumlahannya : 3x1 Tuhan = 3 Tuhan ; 1 Tuhan + 1 Tuhan + 1 Tuhan =3 Tuhan.

Akhirnya dapatlah suatu kesimpulan bahwa tidak akan dijumpai seorang jua yang akan dapat suatu perumpamaan yang dapat membenarkan ajaran Tritunggal seperti yang diajarkan dalam agama Kristen tersebut.Sebab “satu” yang hakiki(yang sebenarnya)mustahil akan dapat disebut “tiga” yang hakiki.”Satu” yang hakiki akan tetap slama-lamanya bertentangan denga ‘tiga” yang hakiki,artinya satu bukan tiga dan tiga bukan satu.

KEMBALI KEPADA KEESAAN TUHAN

Dr.H.Berkhof menulis dalam bukunya Sejarah Gereja 1 halaman 155 bahwa dalam abad keenam belas terdapat di Eropa beberapa golongan yang mengartikan agama Kristen secara rasionalistis (mengutamakan rasio = akal budi).Dengan berani mereka mengkritik Theologia Gereja tentang Allah tiga oknum yang esa(tritunggal).Sebab itu mereka disebut “orang Anti-trinitirian” atau “Unitarian”,karena mereka mengajar “unitas” atau ke-esaan Allah.

Akan tetapi golongan-golongan tersebut telah ditindas dengan kekerasan dan pemimpinnya dihukum mati.Dr.H.Berkhof menulis dalam bukunya Gereja II halamn 19 tentang hukuman mati yang dilakukan terhadap Micheal Sevet,pemimpin gerakan anti-trinitarian tersebut.

Servet adalah seorang tabib yang amat cakap karena ia pertama kali mendapatkan peredaran dalam tubuh manusia.Semenjak tahun 1531 ia telah menjadi penyangkal Tritunggal Allah dan ketuhanan Yesus.

Sevet lama hidup di Prancis dengan memakai nama-nama samara.Pemandangannya diuraikannya dalam sebuah buku yang bernama “Pemulihan Agama Kristen”.Akhirnya ia ditangkap dan dimasukkan kedalam penjara atas permintaan Calvin,pembaru gereja yang terkenal.Pendeta-pendeta menganjurkan supaya kepala Servet dipenggal saja.Anjuran itu ditolak oleh yang berkuasa dan Micheal Sevet dihukukm mati dalam tahun 1533 dengan dibakar hidup-hidup.

Demikiankah penindasan yang dilakukan oleh pihak Gereja terhadap kemerdekaan berfikir dan kebebasan mengemukakan pendapat pada abad – abad gereja berkuasa dahulu.Sehingga penggerak paham ke-Esaan Tuhan harus menerima hukuman mati dengan dibakar hidup-hidup.

Akhirnya hanya ini saja yang dapat saya uraikan tentang masalah KEESAAN TUHAN YANG HAKIKI di dalam blog saya ini.Semoga ini dapat di manfaatkan oleh semua kalangan.

Saya percaya apabila orang suka mempergunakan pertimbangan-pertimbangan akalnya yang sehat dan bebas,ia akan meyakini sungguh-sungguh bahwa Tuhan itu ada dan Esa.Dialah tempat segenap makhluk bergantung,Ia tidak beranak,tidak diperanakan dan tidak ada suatu jua yang seupa dengan Dia.Akhirnya iapun akan mengakui kebesaran Tuhan dan menunjukan segenap jiwa raganya berabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa itu.

S E K I A N